Jumat, 07 Januari 2011

Cangkir Yang Cantik


Bismillah...

Sepasang suami dan istri pergi berbelanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat anak mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu," kata si istri kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si suami.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangannya melempar ku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar ku hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Aku berteriak, tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan memukulku berulang-ulang.
Stop! Stop! Teriakku lagi. Namun orang ini masih saja memukulku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriak ku lagi. Namun orang ini berkata "belum !"

Akhirnya ia mengangkat ku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai ku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak.

Wanita itu berkata "belum !" lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya, Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku teriak sekuat-kuatnya. Namun orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena dihadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

******

Teman...Aku mengambil cerita ini dari sebuah E-book Motivasi yang pernah diberikan teman terbaikku bernama "Vivta Sabrina". Kisah ini mengingatkan ku betapa hidup ini penuh dengan tempaan-tempaan bermakna setiap saat. Terkadang kita sering merintih, berteriak sekuat-kuatnya akibat tempaan-tempaan yang kita terima tiap harinya. Namun yakinlah teman, suatu saat kau akan tersadar bahwa tempaan itulah suatu saat yang akan mengajarkan kepadamu tentang sebuah kedewasaan, tentang sebuah kebijaksanaan, tentang sebuah makna kehidupan. Suatu saat kau akan tersadar di saat Allah SWT menepatkan mu dimana semestinya engkau layak untuk diletakkan, ketika Allah SWT telah selesai menempamu menjadi sebuah permata yg sinarnya berkilau menerangi orang-orang yang berada didekatnya. Sabarlah teman...kau hanya butuh kesabaran dan ketabahan dalam menjalani prosesnya... :)

Aku ingin berteriak sekuat-kuatnya, "SEMANGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAT," buat tempaan yang kita hadapi setiap saat dari Allah SWT.

Semoga catatan ini bermanfaat untuk memotivasi diriku, dirimu, dan kita semua... \(^_^)/


Bukittinggi, terbitan awal dari catatan fb tanggal 17/11/2010. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar