Rabu, 22 Desember 2010

Menulis Itu Membutuhkan......???

Bismillah...

Berawal dari sebuah cita-cita yang masih terendap di dasar hati, memiliki keinginan untuk menjadi  seorang pengajar untuk orang-orang yang membutuhkan ilmu...

Saya mulai berfikir, "Apakah menjadi seorang pengajar haruslah bertitelkan Guru, Dosen, Ustadz, Ustadzah, Kiyai, dll?"
Ya...mungkin itu hanya sebuah sebutan bagi orang-orang yang dititipkan ilmu oleh Allah SWT dalam kontek formalitas yang terbentuk dari paradigma berpikir masyarakat.

Bagaimana dengan orang-orang yang memiliki ilmu dan senantiasa menginfakkan keilmuannya bagi banyak orang, namun tidak berada pada instansi formal, seperti: Sekolah SD, SMP/ MTsN, SMU/ MAN, Pesantren, Perguruan Tinggi, dan lembaga-lembaga formal maupun non-formal lainnya. Misalnya saja seorang Petani yang mengajarkan cara bercocok tanam kepada anak-anaknya, keluarganya maupun orang-orang disekitarnya, atau seorang Ibu yang senantiasa mendidik anak-anaknya dengan penuh ke Ikhlasan dan Kesabaran serta Kesyukuran, atau seorang Tukang becak yang menceritakan lika-liku pengalaman hidupnya kepada penumpangnya serta memberikan inspirasi tersendiri kepada orang-orang yang mendengarkan tutur katanya... Apakah mereka juga berhak dipanggil dengan sebutan "Guru"??!

Bagi saya definisi seorang guru itu adalah orang-orang yang dititipkan sedikit ilmu oleh Allah SWT dan dengan Ikhlas memberikan ilmu yang dimilikinya kepada siapa saja yang membutuhkan ilmu tersebut tanpa membeda-bedakan audiensnya baik melalui orang-orang bertitel ataupun tidak, baik kecil, remaja, dewasa ataupun lansia, baik pernah mengecap pendidikan formal ataupun tidak, namun mereka bisa memberikan pencerahan dari pengalaman-pengalaman yang dimilikinya kepada orang-orang yang senantiasa merendahkan hati dan menangkap setiap hikmah dari pengalaman-pengalaman hidup yang ada disekelilingnya. Ya, itulah definisi seorang guru menurut saya... :)

Kenapa saya mengatakan "sedikit ilmu" karena ilmu yang dititipkan oleh Allah SWT kepada manusia itu hanya merupakan sedikit dari ilmu yang dimiliki oleh Allah SWT. Jika kita menilik lagi dalam Al-Qur'an maka akan kita dapati beberapa ayat yang menjelaskan tentang sedikit ilmu tersebut.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an (Kitab Suci Umat Islam yang Insya Allah akan terpelihara sampai akhir zaman) dalam surat Luqman [31]: ayat 25-27, yang menerangkan bahwa :

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab: "ALLAH." Katakanlah: "Segala puji bagi Allah" ; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (25-26)

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah(*). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (27)

Keterangan:

(*) Yang dimaksud dengan Kalimat Allah ialah: Ilmu-Nya dan Hikmah-Nya.

Kembali lagi ke topik tentang sebuah cita-cita saya yang masih terendap didasar hati... Ketika saya kehilangan komunitas untuk melakukan interaksi baik dalam menggali ilmu maupun berbagi ilmu, maka saya berpikir ada banyak potensi yang belum saya gali dalam diri saya, salah satunya adalah Menulis. Dalam keheningan dan kesendirian bersama Allah, Rabbul izzaty... Saya mulai mencari orang-orang yang kapabel dalam dunia penulisan di dunia maya dan diam-diam saya mulai belajar dari mereka bagaimana cara mengekspresikan setiap gagasan atau ide dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Setelah beberapa lama memulai belajar menulis di catatan fb, saya mulai mengambil kesimpulan bahwa :

Menulis itu membutuhkan Ilmu,
Menulis itu membutuhan Kejujuran,
Menulis itu membutuhkan Ketekunan,
Menulis itu membutuhkan Ketelitian,
Menulis itu membutuhkan Keheningan jiwa,
Menulis itu membutuhkan segenap Rasa,
Menulis itu membutuhkan Seni dan Keindahan,
Menulis itu membutuhkan Imajinasi dalam memvisualisasikan setiap kata-kata,
Menulis itu membutuhkan Kenikmatan dalam kegiatan menulis itu sendiri,
Menulis itu membutuhkan Semangat tak bertepi,

Hmm, menulis itu membutukan apa lagi ya...?

Melakukan kegiatan menulis seperti melakukan "Self Talk", Ya... Seperti berbicara pada diri sendiri dalam menemukan setiap jawaban yang dituntun oleh Hati Nurani.

Tulisan itu memiliki kekuatan dan keajaiban jika mengandung nilai-nilai kebenaran dan kebaikan dan jika dibaca, dipahami, dimaknai serta diaplikasikan dalam kehidupan... :)

Bahkan tulisan bisa menjadi salah satu sarana untuk merubah peradaban, seperti halnya Kitab Suci Al-Qur'an yang Insya Allah terpelihara sampai akhir zaman... :)

So Guys, Ayo menulis...

Kata Alm. Pramudia Ananta Toer (Seorang Penulis Novel/ Novelis) :
"Nak... Tanpa menulis kamu bukan siapa-siapa di dunia ini".

Karena jiwa boleh berpisah dari raga, namun tulisan tetap abadi sepanjang masa... :)


*****


Saya mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, "Alhamdulillah". Dan berterimakasih kepada para guru yang telah mewarnai kehidupan ini dengan ilmu yang bermanfaat serta kepada para penulis yang telah berkarya baik di dunia nyata maupun di dunia maya, Terimakasih atas ilmu yang telah diberikan. Semoga menjadi amal jariyah yang tak pernah putus sampai akhir zaman, Aamiiin Ya Rabbal'alamiiin... :)


Bukittinggi, 22/12/2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar