Jumat, 17 Desember 2010

Gelora Bung Karno

Bismillah…

Oleh: Rahmi Chirta Saumy


..::Gelora Bung Karno::..

Ini tentang sebuah spirit kebangsaan, ini tentang sebuah cita-cita besar para pendiri bangsa yang terdiri dari ratusan pulau yang tersebar dipelosok Nusantara, ini tentang prestasi yang diukir oleh putra-putra bangsa, ini tentang pertandingan sepak bola AFF 2010 di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Dulunya saya tidak terlalu tertarik menyaksikan pertandingan sepakbola, baik lokal, nasional, maupun pertandingan sepak bola dunia. Namun ada yang beda pada pertandingan sepak bola AFF 2010 yang diadakan di Gelora Bung Karno, Jakarta kali ini. Pada suatu ketika saya membuka beranda fb, di sana saya temui komen-komen yang nyaris hampir sama yang menyebutkan angka skor pertandingan sepak bola Indonesia Vs Malaysia (5-1). Ketika membuka situs m.republika.com saya menemukan sederetan nama yang telah berhasil menggolkan bola ke gawang lawan, seperti Bambang pamungkas, Irfan Bachdim, Chistian Gonzales, dll. Saya mulai tertarik untuk mencari tahu informasi lebih lanjut tentang mereka. Oh…ternyata memang ada sedikit perbedaan dari pertandingan sebelumnya, Tim Indonesia memiliki dua pemain naturaisasi yaitu, Irfan Bachdim (blesteran Belanda-Indonesia), dan Chiristian Gonzales (Chili). Ini merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam kancah persepak bolaan Indonesia…walaupun saya bukan merupakan pengamat sejati sepak bola namun dari prestasi yang telah diukir satu persatu dalam setiap pertandingan AFF 2010 ini, Insya Allah saya Optimis Indonesia berhasil maju ke babak selanjutnya. Dan semoga suatu saat bisa mengharumkan nama bangsa di kancah pertandingan sepak bola dunia, Aamiiin.

Sudah terlalu lama kiranya masyarakat Indonesia menantikan kebangkitan putra-putra bangsa diranah pertandingan sepak bola. Dengan bukti banyaknya supporter, baik dari daerah Jawa maupun luar Pulau Jawa yang tertarik menyaksikan langsung pertandingan AFF 2010 ini dengan merogoh kocek untuk transportasi dan penginapan, serta pembelian karcis yang katanya sekarang telah melambung dua kali lipat harga karcis biasa di Gelora Bung Karno. Bagaikan semangat Bung Karno yang mampu menggelorakan putra-putra bangsa ini menuju ke medan perang untuk mengusir bangsa penjajah agar terwujudnya sebuah cita-cita bernama Kemerdekaan.

Saya juga belum bisa melupakan potret buram prestasi Tim Indonesia yang terendap beberapa tahun silam… Saking geramnya dengan prestasi yang tak kunjung hinggap dalam beberapa pertandingan, sampai-sampai salah seorang supporter memberanikan diri untuk masuk menerobos lapangan dan merebut bola dari para pemain dan mengaraknya ke gawang lawan, walaupun pada akhirnya dirinya di dekap oleh para petugas dan digiring keluar lapangan. Saya acungi jempol pada salah seorang supporter tersebut meskipun tak mengetahui namanya dan saya tak mengenalnya. Bisa jadi sikapnya menjadi sebuah cambukan tersendiri bagi Tim Indonesia untuk berani mengerahkan seluruh potensinya di setiap arena pertandingan. Boy…Kamu memang Supporter sejati. Supporter yang bisa menggerakkan, supporter yang tak sekedar bersorak-sorai dibalik pembatas-pembatas yang mengitari lapangan, dan menjadi supporter yang akhirnya terekspos oleh media karena jiwa ke-Heroikannya.

Beberapa waktu lalu saya juga sempat menyaksikan sekilas wawancara antara pembawa berita di TV One dengan Christian Gonzales bersama Istrinya di kediaaman Gonzales atau dikenal juga dengan nama El Loco. Ada hal menarik yang saya tangkap dari wawancara tersebut yaitu ketika Gonzales ditanyai tentang agama apa yang dia anut, dengan mantap ia menjawab, “Muslim”, kemudian pembawa acara menanyakan tentang kisahnya ketika mendapatkan hidayah, ia berkata, ”Saya dulu pernah tinggal di Makassar dan sering mendengarkan suara adzan di mesjid, pada saat itu mulai tertarik dengan Islam”. Tiba-tiba pembawa acara menyambungkannya dengan seorang kepala biro perjalanan/tour Umrah ke Mekkah. Kepala biro tersebut tergugah dengan cerita El Loco ketika tertimpa musibah maka ia memilih sikap dengan cara mendekatkan diri kepada Allah. Lalu kepala biro tersebut menawarkan Umroh kepada El Loco, berhubung El Loco kurang mengerti bahasa Indonesia maka Istrinya lah yang angkat bicara dan berkata, “Sebelumnya kami berdua sudah pernah beberapa kali merencanakan untuk berangkat Umroh namun tiap kali mendapatkan rezeki lebih, selalu saja ada musibah dalam keluarga yang membutuhkan banyak dana, Gonzales sendiri dari dulu sudah punya niat untuk Umroh namun karena kondisi yang tak memungkinkan akhirnya belum terealisasi sampai sekarang”. Lalu kepala biro itu menawarkan Umroh Free buat El Loco dan Istrinya. Serta merta istrinya berujar “Alhamdulillah” kemudian menerangkan ke El Loco bahwa mereka mendapatkan tawaran Umroh gratis dari sebuah biro perjalanan/ tour Umroh. Wajah El Loco memerah entah apa yang sedang dipikirkannya pada saat menerima kabar gembira tersebut lalu ia berujar, “Terimakasih”.

Subhanallah…kisah yang luar biasa. Saya juga sempat memperhatikan dari televisi serta melihat keriangan anaknya yang berpose bak foto model di atas meja yang terletak di belakang El Loco dan Istrinya...(Lucunya ^^) 

Go Garuda, You Can Fly… So Flap Your Wings 


Bukittinggi, 17/12/2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar