Rabu, 22 Desember 2010

Hijab Antara Manusia Dengan Allah (Tausiyah Dari KH. Abdullah Gymnastiar)

 Bismillah...


"Tidak ada hijab apapun antara engkau dengan Allah Ta'ala, akan tetapi yang menjadi hijabnya antara dugaanmu ada lagi sesuatu yang lain di samping Allah." (dari Manikam Kitab Al-Hikam Syekh Ahmad Atailah)

Seorang ahli berkata: makhluk tidak dapat menjadi penghalang dan tidak dapat menjadi perantara. Makhluk hanyalah suatu bayangan, seperti bayangan pohon di dalam air. Bayangan pohon itu tidak dapat menjadi penghalang bagi perjalanan perahu. Oleh karena tidak ada penghalang antara abid dengan ma'bud. Hanya hamba sendiri yang merasa adanya penghalang tersebut dari bayangannya sendiri.

Saudaraku, apapun yang ada itu mutlak hanyalah makhluk Allah SWT, makhluk sesuka Allah, Dia yang menciptakan, Dia Yang Membentuk, Dia Yang Memberi, Dia Yang Akan Mematikan, tidak ada satupun perbuatan makhluk atau manusia yang bisa menghalangi kehendak Allah SWT, Allahu Akbar. Terjadinya persoalan dalam hidup kita adalah kalau kita membesar-besarkan makhluk dan mengecilkan Allah. Ketika atasan dianggap sebagai pemberi rezeki maka terjadilah bawahan menjilat atasan, ketika pembeli dianggap sebagai pemberi rezeki akhirnya justru pedagang ditipu pembeli, ketika suami dianggap sebagai jalan kebahagiaan akibatnya bergantung kepada suami. Makin banyak kita bergantung kepada selain Allah, makin tidak tenang hidup ini, makin turun kualitas akhlak kita, karena posisi yang sebenarnya adalah Allah Pencipta Alam Semesta menciptakan manusia untuk mengabdi kepada Allah yang menciptakan dunia berikut isinya, Allah menciptakan semua, melayani kita supaya kita menghamba kepada Allah SWT.

Jika kita yakin Allah akan mencukupi maka pasti cukup, karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya, inilah sebenarnya yang berharga. Banyak orang yang tidak pernah mau berlatih, puas hanya dengan jaminan dari Allah, selebihnya kecewa. Kalau kita ingin dicukupi hidupnya oleh Allah, pantangannya hanya satu "Pantang berharap kepada makhluk!" karena Allah Maha Pencemburu, Allah Yang Membagikan rezeki tidak suka makhluknya bergantung kepada makhluk, kalau hamba bergantung hanya kepada Allah "Wamayyatawakkal 'Allallah fahuwa hasbuh": Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). {QS. Ath- Thalaq: 2-3}

Rezeki tidak selalu identik dengan makanan, uang, pujian tetapi kesabaran juga rezeki, Subhanallah. Jadi orang yang banyak rezeki jangan dihitung dari orang yang banyak tabungan, karena tabungan itu dilihat tidak dipegang tidak, rezeki itu adalah bagaimana Allah membimbing kita supaya kita dekat dengan Allah, adakalanya dalam bentuk hutang gara-gara hutang tiap malam menjadi tahajud, adakalanya dalam bentuk disakiti oleh orang lain. Jadi tolong selalu yakini rezeki yang terbesar adalah ketika hijab diangkat menjadi yakin kepada Allah, itulah yang membuat kita terjamin dalam hidup ini.

Allah itu menciptakan kita, dan kita tidak dapat melihat Allah yang sebenarnya, karena yang kita tahu hanyalah makhluk dan makhluk itu lemah, mata kita tidak bisa melihat Allah karena mata ini sangat lemah, melihat jauh saja tidak sanggup, sangat dekat pun tidak kelihatan. Kita bahkan tidak tahu alis kita yang sebenarnya, bulu mata, hidung, yang terdekat dengan mata saja tidak pernah terlihat, pendengaran kita juga lemah. Kita tidak bisa mendengar semuanya, frekuensi yang lebih tinggi ataupun rendah dari kemampuan pendengaran kita, suhu untuk tubuh kita juga terbatas andaikata diberikan suhu yang lebih tinggi ataupun lebih rendah tentu tidak akan sanggup kita menahannya.

Jadi bagaimana mungkin makhluk yang lemah bisa melihat Allah Yang Maha Sempurna, oleh karena itu Allah menciptakan qolbu dan hati inilah sebenarnya yang bisa merasakan kehadiran Allah SWT sepanjang hatinya bersih, andaikata hati kita bersih dapat kita rasakan Allah Yang Maha Menatap, Allah menggenggam langit, Allah menciptakan semuanya agar kita berfikir, "(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau Menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. 3: 191).

Saudara-saudaraku, jika kita menginginkan hidup kita tenang maka kita harus terus berjuang membersihkan hati ini. Wallahu A'alam Bishawab...

Sumber : Manajemenqolbu.com

*****

Semoga Tulisan ini bisa menjadi motivasi buat saya untuk memperbaiki diri dan buat saudara-saudaraku yang menyempatkan diri untuk berkunjung ke blog ini, Aamiiin... :)


Bukittinggi, 22/12/2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar