Senin, 22 November 2010

^^ Mengungkap Filosofi Karate Demi Menemukan Pencerahan Diri ^^

Bismillah...


Pernahkah anda melihat sekelompok orang melakukan gerakan teknik bela diri dengan ciri khas seragam berwarna putih, perpaduan antara baju dan celana panjang dan dibagian pinggangnya diikatkan dengan sebuah sabuk yang menandakan tingkatan si pemakainya berdasarkan tingkatan warna, serta diiringi dengan teriakan, KIYAAAIIIII...

Jika pernah, itulah yang dinamakan olahraga bela diri KARATE.

Pengertian Karate secara umum menurut bahasa adalah:
* Kara : artinya tangan,
* Te     : artinya kosong.
Jadi pengertian Karate secara umum adalah teknik bela diri yang dilakukan dengan menggunakan tangan kosong.
Mungkin masih banyak lagi pengertian lain yang lebih rinci dari apa yang saya terangkan di atas, anda bisa mencarinya sendiri dan meyakini pengertian mana yang lebih tepat menurut anda dari para ahli.

Setiap orang yang memiliki keahlian bela diri ini disebut dengan nama "Karateka", baik untuk para ahli maupun orang-orang yang mempelajari ilmu bela diri ini.

Sebelumnya saya pernah menggeluti belajar bela diri ini beberapa tahun lamanya di kampus hijau (nama lain dari kampus UNAND dengan pemandangan hijau yg menenangkan). Ditahun-tahun pertama saya merasa jenuh dengan gerakan-gerakan yang diajarkan berulang-ulang oleh para Sempai (sebutan untuk Senior). Saya mulai berfikir, kenapa ya gerakan yang diajarkan hanya itu-itu saja? Namun, lambat laun saya mulai memahami fungsi, manfaat, dan makna dari gerakan-gerakan tsb. Sampai akhirnya saya mulai mencintai olah raga bela diri yang satu ini.

Jika kita mulai menekuni belajar beladiri ini, ada filosofi-filosofi kehidupan yang lambat laun mulai tersingkap dari seni olah raga bela diri karate ini. Saya mengutip perkataan seorang ahli yang berbunyi: "Karateka mesti menjalani hidup dengan kepercayaan diri, tanpa dikotori oleh kesombongan, dengan kedamaian jiwa dan ketentraman hati, tanpa menghiraukan materi dan penilaian orang lain".

Jika anda mulai mempelajari ilmu bela diri ini, sama halnya anda sedang memasuki sebuah ruangan dalam diri anda dan mulai mempelajari diri anda sendiri. Dimana anda harus menghafal setiap gerakan-gerakan yang pada awalnya mungkin terasa agak kaku, sampai akhirnya anda menghafal gerakan demi gerakan, bukan hanya dalam pikiran anda sendiri, namun diikuti oleh anggota tubuh yang menghafalkan setiap gerakan tsb. Disanalah letak kekuatan ilmu, awalnya ia akan menari-nari dalam ingatanmu, lalu meresap ke dalam hatimu, serta terealisasi dalam tindakanmu. Jika anda telah terkena zat adiktifnya maka gerakan-gerakan itu akan menjelma dalam sebuah gerakan-gerakan reflek dalam keseharian anda. Tak tertutup kemungkinan ketika anda bermimpi di malam hari, gerakan tsb akan menyertai tidur anda, sampai pada akhirnya anda akan berteriak, "KIYAAAIIIII...", sehingga membangunkan teman sekamar anda yang sedang terlelap... xixixi :) (Intermezzo)

Karate juga bermanfaat untuk mengasah kepekaan sosial. Makna terdalam yang dapat digali dari ilmu bela diri ini adalah jiwa dengan kepekaan sosial yang tinggi, dengan kemampuan mengendalikan pikiran, perkataan dan perilaku, serta dengan tingkat kedisiplinan mental dalam kontemplasi pergaulan di masyarakat.

Semakin tinggi tingkat intensitas latihan karate-do ('do' bisa diartikan dengan olah raga), semakin mendalam tingkat pemahaman terhadap dunia keseharian, yang berarti mata hati kian terbuka, dan kebajikan hati kian meninggi (kata: Horyu Matsuzaki, perintis Kushin-Ryu Karate-Do di Indonesia).

Jika anda tertarik dan ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang filosofi-filosofi yang tersirat dalam Karate-Do. Anda bisa menemukannya dalam beberapa referensi buku, salah satunya adalah sebuah buku yang berjudul, "Perjuangan Hidup: Hakikat Kushin-Ryu Karate-Do", karangan Horyu Matsuzaki, yang diterbitkan oleh Primamedia Pustaka. Atau menyaksikan film-film yang mengandung unsur-unsur Karate, salah satu judul film yang pernah saya saksikan adalah "The Next Karate Kit". Bisa juga mengakses internet dengan situs: www.karatekas.com atau tanya sama Mbah Google (sang mesin pencari otomatis di dunia cyber, ^_^ )

Suatu ketika pada saat saya latihan di dojo (sebutan untuk tempat latihan), saya tersentak dengan perkataan seorang Sempai wanita yang mengatakan: "Sumpah Karate itu tidak hanya dihafalkan dalam kepala saja, namun dalam hati juga".
Teman...tahukah anda isi dari sumpah Karate itu? Mari...saya beritahu, dan saya ingin mengingatnya kembali dalam hati agar sumpah itu terpatri, tak hanya di tulisan ini namun dalam segala aspek kehidupan kita, a.l :

1.) Sanggup memelihara kepribadian
2.) Sanggup patuh pada kejujuran
3.) Sanggup mempertinggi prestasi
4.) Sanggup menjaga sopan santun
5.) Sanggup menguasai diri

Isi dari sumpah karate ini sering dikumandangkan pada saat upacara sedang berlangsung di akhir latihan. Ia dikumandangkan dengan suara lantang, tegas, dan dengan intonasi yang teratur.

Jika anda memutuskan mempelajari salah satu bela diri, sertakanlah filosofi-filosofi itu dalam setiap gerakannya. Karena mempelajari ilmu bela diri tanpa disertai filosofi dalam tiap gerakannya akan terasa hambar, layaknya makan gulai tanpa garam. Ganbatte buat para karateka...

Ku persembahkan tulisan ini spesial buat My First Follower in My Blog, buat teman-teman di dojo karate muslimah Pdg, serta buat kohai & sempai karateka UNAND, Osh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar