Selasa, 30 November 2010

Dunia Anak Dan Keceriaan

Bismillah...

Anak adalah anugerah terindah yang telah dititipkan Allah SWT kepada setiap orang tua yang ada di dunia ini. Ia bagaikan kertas putih yang lahir ke dunia dalam keadaan fitrah yang sebenarnya. Orang tuanya dan orang-orang yang ada disekelilingnya lah kelak yang akan memberi warna pada kehidupannya.


Saya yakin siapa pun pasti pernah berada pada posisi menjadi seorang anak, baik para remaja, orang dewasa, maupun lansia (lanjut usia).

Bagi saya, anak-anak adalah sumber inspirasi yang memiliki kekuatan untuk menyelami diri. Ia ibarat cermin yang memantulkan benda apa saja yang ada dihadapannya.

Dunia anak-anak seakan-akan merupakan sebuah dunia yang meliputi sikap keceriaan, kepolosan, keluguan, kejujuran, hasrat keingintahuan yang tinggi, dan kejernihan hati.

Setiap kali saya menemukan seorang anak kecil, saya berusaha mendekatinya, bermain dengannya mengikuti ritme keceriaannya, sampai pada suatu titik jika saya berhasil mendekap hatinya, saya akan merangkulnya dalam sebuah pelukan kasih sayang. Pada saat itu saya mulai merasakan detak jantungnya, menyelami kejernihan hatinya yang masih putih suci tanpa noda. Suasana itu seperti memberikan oase tersendiri bagi jiwa yang dahaga ini. Ia bagaikan menemukan sebuah telaga yang memberikan kesegaran dalam hati, namun sebanyak apapun kamu meminumnya air dalam genangan telaga itu takkan habis-habis, layaknya mata air zam-zam yang telah memenuhi dahaga umat manusia di dunia, yang membutuhkan kehadirannya.

Teman...jika saja kita berusaha merendahkan hati sedikiiit saja, dan mau jujur pada diri kita sendiri... Maka akan banyak hikmah yang tergali dalam sebuah mahligai kearifan dan kebijaksanaan yang tersimpan dalam keceriaan, kepolosan, keluguan, kejujuran, serta kejernihan hati yang dimiliki anak-anak.

Ketika ia bermain riang gembira, berlarian kesana kemari tanpa memiliki beban apa pun yg bergelayut dalam benaknya... Perhatikanlah, amatilah, selamilah, dan renungkanlah. Sampai pada akhirnya kamu mulai melihat kembali, bahwa kamu pernah menjadi bagian dari dirinya... Kamu pernah merasakan kebahagiaan yang sama seperti dirinya, kamu pernah memiliki keluguan, dan kepolosan hati seperti dirinya. Kamu pernah memiliki kejujuran yang diperolehnya. Dan kamu pernah memiliki kelembutan & kejernihan hati seperti dirinya...

Hati itu seperti sebuah cermin... Pada awalnya cermin itu sangatlah bersih dan memantulkan benda apapun yang ada dihadapannya. Namun , seiring berjalannya waktu, cermin itu mulai ditutupi oleh debu-debu yang melekat padanya, jika kita tak membersihkannya, lambat laun cermin yang bening itu akan berubah menjadi buram, hingga tak mampu lagi memantulkan benda apapun yang ada dihadapannya.

Itulah hati...Ia memiliki sebuah keistimewaan yang Allah SWT berikan pada manusia. Jika ia dibersihkan setiap hari dari debu-debu dan kotoran yang melekat pada dirinya, maka ia akan senantiasa bersinar memancarkan kilauan kemuliaannya pada si pemilik hati. Namun jika ia jarang dibersihkan maka kotoran-kotoran itu akan mengendap dan lambat laun akan memburamkan kilauan cahayanya.

Bersihkanlah hati dengan melakukan kebaikan, rawatlah ia dengan bacaan Al-Qur'an, sinarilah ia dengan cahaya iman. Maka tunggulah keajaiban-keajaiban yang akan terjadi pada dirimu selanjutnya...

Semoga catatan ini bisa mengingatkan saya kembali, jika suatu ketika saya mulai alpa... Ingatkan saya ya teman :)

Salam Ukhuwah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar